ANALISA EFEKTIVITAS BIAYA SEFTRIAKSON DAN SEFTIZOKSIM TERHADAP PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA DI RS RST DD

  • Debi Susanti Farmasi Rumah Sakit, Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila
  • Yusi Anggriani Farmasi Rumah Sakit, Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila
  • Maura Linda Sitanggang Farmasi Rumah Sakit, Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila
  • Fadhlia Majidiah RS. Rumah Sehat Terpadu DD
Keywords: ACER 1, CAP 2, LOS 3, Proporsi Pasien Sembuh 4

Abstract

Penyakit Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah salah satu infeksi yang menyebabkan morbiditas, mortalitas dan biaya yang tinggi. Tujuan penelitian untuk melakukan analisa antibiotik yang paling cost efektif antara seftriakson dan seftizoksim terhadap pasien CAP di RS Rumah Sehat Terpadu DD. Data dikumpulkan dari catatan medis pasien dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) secara retrospektif. Desain penelitian dengan analitik observasional kohort. Rerata biaya langsung medis perpasien dengan perspektif RS yang diperlukan pasien CAP dengan seftriakson sebesar Rp 4.087.958 lebih rendah dibandingkan seftizoksim sebesar Rp 5.356.209. Nilai Average Cost-effectiveness Ratio (ACER) seftriakson yaitu Rp 7.713.128,92 (Pasien Sembuh) dan Rp 989.820,42 (LOS) lebih rendah dibandingkan dengan seftizoksim Rp 7.994.341,34 (pasien sembuh) dan Rp 1.214.559,80 (LOS) per efektivitas pada pasien CAP di RS RST DD. Terapi seftriakson lebih cost-effective dibandingkan seftizoksim.

References

[1] Bartolf A, Cosgrove C. 2016. Pneumonia. Medicine (Baltimore). ; doi: 10.1016/j.mpmed.03.00, 44(6):373–7.
[2] World Health Organization (WHO). Global Health Estimates 2019 Summary Tables: Global Deaths by Cause, Age and Sex, 2000-2019 [Internet]. Geneva, World Health Organization.
[3] Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2018. Pneumonia Komuniti (Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan).
[4] Wiemken TL, Peyrani P, Ramirez JA. 2012. Global changes in the epidemiology of community-acquired pneumonia. Semin Respir Crit Care Med, 33(3):213–9.
[5] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.
[6] Roza Mulyana. 2019. Terapi Antibiotika pada Pneumonia Usia Lanjut, Jurnal Kesehatan Andalas.
[7] Welte T, Torres A, Nathwani D. 2012. Clinical and economic burden of community acquired pneumonia among adults in Europe. Thorax. 67(1):71–9.
[8] Azmi S, Aljunid SM, Maimaiti N, Ali AA, Muhammad Nur A, De Rosas-Valera M, et al. 2016. Assessing the burden of pneumonia using administrative data from Malaysia, Indonesia, and the Philippines. Int J Infect Dis, 49:87–93.
[9] Carratala J, Garcia-Vidal C, Ortega L, Fernández-Sabé N, Clemente M, Albero G, et al. 2012. Effect of a 3-step critical pathway to reduce duration of intravenous antibiotic therapy and length of stay in community-acquired pneumonia: A randomized controlled trial. Arch Intern Med, 172(12):922–8.
[10] Makhinova T, Rascati K. 2013. Pharmacoeconomics Education in US Colleges and Schools of Pharmacy. Am J Pharm Educ, 77(7):1–5.
[11] Fauzijah SR, Yani JS, Sanarto dan Asri M. 2013. Validitas Sistem Skoring Tingkat Keparahan dan Mortalitas Pneumonia Komunitas dengan Menggunakan PSI dan CURB-65 di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang. Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSU dr, Saiful Anwar, Malang, 26-33.
[12] WHO, Model Prescribing Information. 2001. Drug Used In Bacterial Infections. Geneva, Hal 4-6.
[13] Windy Asfarika. 2016. Hubungan Jumlah Penyakit Komorbid Dengan Lama Rawat Inap Pasien Community Acquired Pneumonia Yang Dirawat Di Rsup Dr. M. Djamil Padang, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
[14] Novita, Mortalitas mortalitasdan Prognosis Pasien Pneumonia dengan Sistem Skoring Curb-65 di Ruang Rawat Inap Paru RSUD dr. zainoel abidin Banda Aceh.
[15] Riyanto B. 2007. Obstruksi Saluran Pernafasan Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi ke-4. Pusat Penerbitan IPD FKUI, Hal 124-125.
[16] Mia N. A. Fatin, Cherry Rahayu, Auliya A. 2019. Suwantika, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Community-acquired Pneumonia di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia.
[17] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
[18] Lorensia, A., dan Doddy D.Q. 2016. Farmakoekonomi, Edisi Kedua, Surabaya: Ubaya Press.
Published
2022-11-29
How to Cite
Susanti, D., Anggriani, Y., Linda Sitanggang , M., & Majidiah, F. (2022). ANALISA EFEKTIVITAS BIAYA SEFTRIAKSON DAN SEFTIZOKSIM TERHADAP PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA DI RS RST DD . Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal), 7(2), 114-125. https://doi.org/10.47219/ath.v7i2.169