EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt.) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
Abstract
Demam merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan pada suhu tubuh yang terjadi di atas keadaan normal, hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan regulasi pada set point. Demam ditandai adanya kenaikan suhu pada tubuh. Dalam mengatasi demam, pengobatan yang dilakukan yaitu pemberian obat-obatan antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen. Oleorisin yang merupakan minyak atsiri pada biji pala memiliki potensi sebagai antipiretik. Pengujian efektivitas antipiretik oleorisin dilakukan pada hewan coba mencit jantan putih. Hewan coba yang telah diinduksi vaksin DPT-Hb diberikan Ekstrak biji pala dengan dosis 40 mg/Kg BB, 60 mg/Kg BB, dan 80 mg/Kg BB. Pemberian ekstrak pada dosis 80 mg/Kg BB merupakan dosis terbaik yang memberikan efek antipiretik terhadap hewan coba. Adapun waktu yang optimal dalam menurunankan suhu tubuh dari ekstrak biji pala yaitu pada menit ke-120. Terdapat interaksi dari pengaruh lamanya pemberian pada perlakuan dosis 3 (80 mg/KgBB) dan waktu menit ke-120 terhadap efek antipiretik pada penurunan suhu dengan nilai <0,05.
References
[2] Aprilya, B.A. dan Lubis, D.M,.2019. Perbedaan Efektivitas Ekstrak Hiji Pala (Myristica Fragnas Houtt) Dengan Diazepam Berdasarkan Durasi Tidur Mencit Swiss Webster,” Jurnal Pandu Husada, 1(1). Tersedia pada: https://doi.org/10.30596/jph.v1i1.3872.
[3] Ollajidel, Ol.A., Makindel, J.M. dan Awel, S.Ol. 2000. Elvaluation of the pharmacological properties of nutmeg oil in rats and micel. Pharmaceutical Biology. 38(5), hal. 385–390. Tersedia pada: https://doi.org/10.1076/phbi.38.5.385.5976.
[4] Jayanudin, J. dan Aryana, R.I. (2011) “Olelorsin Biji Pala Hasil Ekstraksi Maserasi Menggunakan Pelarut Metanol,” Teknika: Jurnal Sains dan Teknololgi, 7(2), hal. 134. Tersedia pada: https://doi.org/10.36055/tjst.v8i2.6712.
[5] Kawiji, K. et al. (2009) “Kajian Karakteristik Oleoresin Jahe Berdasarkan Ukuran Dan Lama Perendaman Serbuk Jahe Dalam Etanol,” Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 24(1), hal. 61. Tersedia pada: https://doi.org/10.20961/carakatani.v24i1.14020.
[6] Dinkes (2017) Formularies, Pocket Handbook of Nonhuman Primate Clinical Medicine. Tersedia pada: https://doi.org/10.1201/b12934-13.
[7] Hidayati, D.N., Sumiarsih, C. dan Mahmudah, U. (2005) “Standarisasi Noln spelsifik Elkstrak Etanol Daun Dan Kulit Batang Berenuk,” Jurnal Ilmiah cendelkia Eksakta, 3(1), hal. 19–23.
[8] Depkes RI (2020) Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
[9] Nomor, V. et al. (2023) “Potensi Ekstrak Biji Pala ( Myristica fragrans L ) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit ( Mus musculus ),” 5, hal. 123–131.
[10] Yuliani, N.N., Sambara, J. dan Setyarini, Y. (2016) “Uji Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Kulit Batang Falolak (Stelrculia sp.) Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Yang Diinduksi Vaksin DPT-HB,” Jurnal Info Kesehatan, 14(2), hal. 1208–1226.
[11] Gammady, Ichsan.S.,(2019). "Uji Efektivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia .L)Sebagai Antipiretik Pada Mencit Putih Jantan" Skripsi Program Studi Farmasi, Universitas Pakuan, Bogor.
[12] Kalay, S., Bodhi, W. dan Yamelan, P.V.Y. 2014. Uji Efek Antipireltik Ekstrak ltanol Daun Prasman ( Eupatorium Tripinervel Vahl .) pada Tikus Jantan Galur Wistar ( Rattus Norvegicus L .) yang diinduksi Vaksin DTP-HB. 3(3), hal. 182–187.
Copyright (c) 2024 Marybet Tri Retno Handayani, Ema Hermawati, Nisa Nazwa Rokhmah, Mindya Fatmi, Min Rahminiwati, Dewi Okta, Zahra Desviyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.