ANALISIS HUBUNGAN KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LAMA RAWAT PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA PERIODE 2020

  • Feri Setiadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
  • Sharfina Maulidayanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
  • Nuzul Gyanata Adiwisastra Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
  • Devi Naibaho Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Indonesia
Keywords: Community-acquired pneumonia (CAP), Antibiotik, Ketepatan Obat

Abstract

CAP Community-acquired pneumonia merupakan pneumonia yang menginfeksi pasien di luar rumah sakit atau pada komunitas. Pneumonia adalah adanya inflamasi, pembengkakan atau peradangan pada jaringan parenkim paru yang biasanya dikaitkan dengan pengisian alveoli dengan cairan yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur dan parasit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganketepatan antibiotik terhadap lama rawat pasien Community Acquired Pneumonia (CAP) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Anna Medika periode 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental secara cross sectional, dan pengambilan data dilakukansecara retrospektif yang berdasarkan catatan data rekam medis. Data yang diperoleh dari rekam medis pasien sebanyak 155 pasien. Hasil penelitian yang dihasilkan bahwa angka kejadian (CAP) terbanyak pada jenis kelamin laki- laki 59,3% dan pada usia 18-60 tahun 74,1%. Golongan antibiotik tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan fluoroquinolon yaitu levofloksasin 33.3 % dan kombinasi levofloksasin dengan seftriaxon 5.6 % Pada penelitian ini didapat penggunaan antibiotik yang tepat sebanyak 46 pasien 85,2%, dan 8 pasien 14,8% penggunaan antibiotik yang tidak tepat, lama rawat pasian 1-7 hari 92.5 % > 7 hari 7.5 %. Berdasarkan dari ketepatan penggunaan antibiotik dari kriteria 4T yaitu, Tepat Pasien 100%, Tepat Obat 100%, Tepat Dosis 85, 2% dan Tepat Indikasi 100%. Hasil dari hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik dengan lama rawat pasien nilai p = 0,008, OR = 0,037, CI = 0,003-0,427. Dengan demikian, terdapat hubungan antara ketepatan penggunaan antibiotik dengan lama rawat pasien.

References

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia: 17.

Wahid, A dan Imam, S., 2013. Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem

Respirasi. Jakarta Timur : Trans Info Media.

World Health Organization. 2014. Pneumonia. Dikutip 18 Juli 2019 dari: http://www.who. int/en/.

Hariadi, S. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR RSUD dr

Soetomo.

American Heritage®.2011. Dictionary of the English Language. Vol 5.

Kakkilaya, S., 2008, Rational Medicine: Rational use of antibiotics, http://www.rationalmedicine.org/antibioti

cs.htm (diakses 16 maret 2015).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik.

Jakarta : Kementerian KesehatanRepublik Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011.

Elvina Ridha, Nur Rahmi, Sandra Ayu Oktavira. 2017. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Community

Acquired Pneumonia(CAP) Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Jakarta. Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.

Torres, A., et al., 2013, Risk Factor for Coummunity-Acquired Pneumonia in Adult in Europe: a Literature Review, group.bmj.com, pp. 1057, 1060.

Ryadi, A. L. S. (2016) Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Andi. Availableat:https://books.google.co.id/books/about/Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.html?id=LPNrDQAAQBAJ&redir_ esc=y.

Emelda dkk, 2014 Evaluasi penggunaan antibiotik terhadap pasien Pneumonia komunitas di rumah sakit Ibnu Sina Makassar.

Gunawan, S.G. 2007 Farmakologi dan terapi edisi 5 jakarta: departemen farmakologi dan terapeutik.FKUI

Dipiro, T.J., Wells, G.B.,Schwinghammer, L.T., & Dipiro, V.C. (2015). Pharmacotherapy Handbook.Ninth Edition. USA: Mc Graw-Hill Education: 410-411.

British Thoracic Society. 2009. British Guidelines on The Management of Pnemonia. www.sign.ac.id. Diakses 20 Juni 2016.

Ilmi Tsarotul, Rika Yulia, Fauna Herawati, 2020. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia di

Rumah Sakit UmumDaerah Tulungagung. Universitas Kadir.

Departemen Kesehatan, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pedoman Umum Penggunaan antibiotik.

Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2003, Paru Penyakit Kronik Obstruktif, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta.

BPOM IONI Informatorium obat nasional Indonesia , 2008.

American Pharmacist Association. Drugs Information Handbook. Penerbit lexicomp. 2012:21.

Brunton L, et al. Goodman & Gilman: Manual Farmakologi dan Terapi. Terjemahan: Sukanda YE, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2008. Hlm.671 - 680, 687 - 710, 727 – 734.

Nurmala,Andriani, delima, resistensi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik di RSU dr.soedarso Pontianak tahun 2015.

Rahayu Yayuk Dwi, Djoko Wahyono dan Mustofa, 2012. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Terhadap Luaran Pada Pasien Penderita Pneumonia. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published
2022-12-01
How to Cite
Setiadi, F., Maulidayanti, S., Adiwisastra, N. G., & Naibaho, D. (2022). ANALISIS HUBUNGAN KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LAMA RAWAT PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANNA MEDIKA PERIODE 2020. Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal), 7(2), 150-156. https://doi.org/10.47219/ath.v7i2.141