KESESUAIAN DAN CLINICAL OUTCOME PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI MIOM (MYOMA UTERI) DI INSTALASI RAWAT INAP RS PMI BOGOR PERIODE 2019-2021
Abstract
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari sel-sel otot polos uterus dan jaringan ikat yang menopangnya. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kasus mioma uteri diperkirakan sebesar 20 dari 1000 wanita dewasa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien mioma uteri, mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis ditinjau dari jenis dan dosis, waktu pemberian, lama pemberian, dan penambahan pemberian antibiotik profilaksis saat operasi, serta mengetahui clinical outcome penggunaan antibiotik profilaksis. Penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 92 pasien rawat inap operasi mioma uteri, 52,2% pasien pada rentang usia 36-45 tahun. Mioma uteri terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan (Nullipara) sebanyak 56,5%; jenis operasi tertinggi yaitu histerektomi supracervical sebanyak 56,5%. Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien mioma uteri terbanyak adalah Ceftriaxone 1 gram. Pemilihan jenis dan dosis menurut Formularium RS telah sesuai sebesar 100%. Berdasarkan waktu pemberian dan lama pemberian 100% sesuai. Penambahan pemberian antibiotik profilaksis saat operasi dilakukan pada 26 pasien disebabkan oleh durasi operasi yang lebih dari 3 jam. Clinical outcome yang ditandai dengan nilai leukosit normal, tidak adanya demam, tidak adanya peradangan pada luka operasi sebanyak 64,1%.
Copyright (c) 2024 Oktaviana Zunnita Toha, Ike Yulia Wiendarlina, Hanifah Rahmah Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.